Sunday, February 17, 2013



a.      Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
Yang dimaksud Bani Umayyah adalah anak, atau cucu atau keturunan Umayyah bin Abi Syams. Kata dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari satu keluarga. Jadi, Dinasti Umayyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah yang berasal dari Bani Umayyah. Adapun kata Daulah artinya kekuasaan, pemerintahan atau negara.Dengan kata lain, Daulah Umayyah adalah negara yang diperintah oleh Dinasti Umayyah yang raja-rajanya berasal dari Bani Umayyah.

b.      Asal-usul Bani Umayyah  
Muawiyah bin Abu Sofyan adalah putra dari Abu Sufyan bin Harb, seorang tokoh berpengaruh dari Bani Umayyah. Ia masuk Islam bersama ayahnya pada saat terjadi Fatkhu Makkah. Pada masa Nabi Muhammad SAW. Ia menjadi salah satu periwayat hadis yang baik. Pada masa Abu Bakar As Sidiq, Muawiyah memimpin tentara Islam dalam perang Riddah untuk menumpas kaum murtad. Peranan Muawiyah bertambah besar pada masa Khalifah Usman bin Afan. Salah satu sebabnya adalah Usman bin Afan juga anggota Bani Umayyah. Saat itu Muawiyah menjabat gubernur di Damaskus (Suriah).
Peristiwa terbunuhnya Khalifah Usman bin Afan oleh pemberontak yang berasal dari mesir menyebabkan perpecahan antara Muawiyah dengan Ali bin Abi Thalib. Karena Ali bin Abi Thalib adalah orang yang menggantikan Usman bin Afan sebagai Khalifah. Kelompok Bani Umayah merasa tidak puas terhadap kebijakan Ali bin abi Thalib dalam menangani kasus terbunuhnya Usman bin Afan. Perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah akhirnya pecah menjadi perang siffin. Perang tersebut diakhiri dengan peristiwa tahkim yang menyebabkan munculnya kelompok khawarij, yaitu kelompok dari pihak Ali bin Abi Thalib yang tidak mau menerima hasil tahkim. Peristiwa tersebut berakhir dengan terbunuhnya Ali bin Abi Thalib oleh Ibnu Muljam.
Setelah Ali meninggal pemerintahan dilanjutkan oleh putranya, Hasan bin Ali. Tetapi pemerintahan hasan hanya bertahan beberapa bulan kemudian diserahkan pada Muawiyah.
Peristiwa penyerahan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah itu terkenal dengan sebutan Amul  Jamaah atau tahun bersatunya umat Islam. Sebelum penyarahan kekuasaan terjadi, Hasan bin Ali meminta beberapa syarat yang  harus dipenuhi oleh Muawiyah yaitu
1. Muawiyah dimohon menjaga nama baik Ali bin Abi Thalib dan           keluarganya
2.  Muawiyah diminta menjaga keselamatan Hasan dan Keluarganya
3. Bila Muawiyah wafat, kekhalifahan harus diserahkan kepada          musyawarah diantara kaum muslimin
4.  Pajak tanah di negeri Ahwaz diserahkan pada Hasan setiap tahun   Muawiyah diwajibkan menyerahkan uang sebesar 2 juta dirham kepada Husen adiknya Hasan.
            Muawiyah menerima syarat tersebut pada bulan Rabiul akhir  tahun 41 H/661 M. Sejak saat itu, secara resmi pemerintahan dipegang oleh Muawiyah. Kemudian memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah ke Damaskus (Suriah).
             Setelah dipimpin Muawiyah, terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan. Yaitu dari sistem Demokrasi menjadi sistem Monarki (kerajaan).
Ciri-ciri sistem Monarki (kerajaan) adalah:
1. Raja adalah penguasa tunggal yang wajib ditaati oleh seluruh  rakyat
2. Raja memiliki hak penuh untuk menentukan dan melaksanakan suatu ketetapan hukum sesuai dengan kemauan sendiri
3. Rakyat berfungsi sebagai pembantu raja yang harus dimuliakan,          dimakmurkan dan dicukupi semua kebutuhan
4. Semua pendapat dan keinginan rakyat hampir tidak pernah diberi  kesempatan untuk mengungkapkan.
5. Terjadi pengangkatan putra mahkota.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses berdirinya dinasti Umayyah adalah adanya keinginan dari keluarga Bani Umayyah untuk menjadi penguasa atas dunia Islam dan mengungguli suku-suku lain di jazirah Arabia ketika itu. Keturunan Umayyah memegang kekuasaan Islam selama 90 tahun. Selama kurun waktu tersebut pemerintahan dipegang oleh 14 Khalifah.

c.       Nama-nama khalifah Daulah Bani Umayyah
No
Nama-nama Khalifah
Tahun Memerintah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Mu’awiyah bin Abi Sufyan (Mu’awiyah I)
Yazid bin Muawiyah (Yazid I)
Mu’awiyah bin Yazid (Mu’awiyah II)
Marwan bin Hakam (Marwan I)
Abdul Malik bin Marwan
Al Walid bin Abdul Malik (Al Walid I)
Sulaiman bin Abdul Malik
Umar bin Abdul Aziz (Umar II)
Yazid bin Abdul Malik (Yazid II)
Hisyam binAbdul Malik
Al Walid bin Yazid (Al Walid II)
Yazid bin Al Walid (Yazid III)
Ibrahim bin Al Walid
Marwan bin Muhammad (Marwan II)
41-61 H/661-680 M
61-64 H/680-683 M
64-65 H/683-684 M
65-66 H/684-685 M
66-86 H/685-705 M
86-97 H/705-715 M
97-99 H/715-717 M
99-102 H/717-720 M
102-106 H/720-724 M
106-126 H/724-743 M
126-127 H/743-744 M
127 H/744 M
127 H/744 M
127-133 H/744-750 M

1 comment: